Selasa, 20 Agustus 2013

          BALI BATIK FABRIC


We are Manufacturer Hand Dyeing Batik for Quilting Garment, Shawl, Pashmina Shawl and Accessories Batik Exclusive and high quality products.

We made Batik on Rayon Cotton Fabrics. We specialized on Hand Dyeing and Tie Dye or Real Wax Batik or Bali Batik Fabrics. We Made Any creation Batik with real wax stamp and Cuiri or double process of Batik. We Made Indonesian Batik with motif for International Market.


"Kami adalah Produsen Tangan Mewarnai Batik untuk quilting Garment, Selendang, Pashmina Selendang dan Aksesoris Batik produk-produk berkualitas tinggi dan eksklusif.

Kami membuat Batik di Rayon Kain Katun. Kami khusus pada Tangan Mewarnai dan Tie Dye atau Real Wax Batik atau Kain Batik Bali. Kami Membuat Setiap Batik penciptaan dengan cap lilin nyata dan Cuiri atau proses ganda Batik. Kami Membuat Batik Indonesia dengan motif untuk Pasar Internasional."






SONGKET              

Palembang songket, the interwoven fabric from South Sumatra, is usually worn as saroong in traditional ceremony including marriage ceremony. The wearers are including the bride, dancers, and also the attendees of the ceremony. 

In history, songket existed since the reign of Srivijaya Kingdom. The manufacturing technology used in making songket was not actually originated in the area, but adapted from China, India and Arab.

The gold luster is one of the distinctive characteristics of songket. The structure of yarn was through a symmetrical pattern made its motif smooth and complex. Previously, weaving songket in Palembang only produced clothes. But latey the use of songket developed into wall pictures, table cloth, pictorial tapestries, clothes women, sprey, chair clothes, tapestry cushions, and etc.


" Songket Palembang, kain terjalin dari Sumatera Selatan, biasanya dipakai sebagai sarung dalam upacara tradisional, termasuk upacara pernikahan. Para pemakai yang termasuk pengantin, penari, dan juga peserta upacara.

Dalam sejarah, songket ada sejak masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Teknologi manufaktur yang digunakan dalam pembuatan songket tidak benar-benar berasal dari daerah, tapi diadaptasi dari Cina, India dan Arab.

Kilau emas adalah salah satu ciri khas songket. Struktur benang adalah melalui pola simetris membuat motif yang halus dan kompleks. Sebelumnya, tenun songket di Palembang hanya diproduksi pakaian. Tapi latey penggunaan songket berkembang menjadi gambar dinding, taplak meja, permadani bergambar, baju wanita, sprey, baju kursi, bantal permadani, dan lain-lain"